Bicara soal varnish cache dan kelebihannya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu caching. Pasalnya, caching merupakan salah satu kunci penting dalam optimasi performa website, terutama karena caching dapat meningkatkan kecepatan loading website. Bahkan, tidak ada website yang bisa dioptimasi tanpa adanya sistem caching.

Secara garis besar, caching merupakan proses penyimpanan data di dalam sebuah unit penyimpanan sementara (temporer), yang disebut sebagai cache. Caching sendiri memiliki beberapa tipe, seperti:
- Page cache, yang dilakukan di server dan menyimpan seluruh HTML sebuah halaman web, sebagaimana yang dilakukan Rocket.
- Browser cache, yang dilakukan di browser dan menyimpan seluruh HTML halaman web.
- Object cache, yang menyimpan query database.
- Bytecode cache, yang merupakan ekstensi PHP dan menyimpan script bytecode di dalam memori.
- CDN cache, yang dilakukan di CDN dan menyimpan seluruh HTML beserta semua file static-nya (gambar, JS, dan CSS).
- Reverse proxy cache, yang dilakukan di server dan juga menyimpan seluruh respon server terhadap server milik client. Dan terkait dengan varnish cache, tipe caching yang satu inilah yang akan dibahas di bawah ini.
HTTP Reverse Proxy
Secara garis besar, proxy adalah sebuah server yang ditempatkan di antara internet dan pengguna, atau jaringan pengguna seperti LAN. Adanya proxy server adalah untuk menyaring request yang dikirimkan pengguna ke halaman website tertentu berdasarkan aturan tertentu. Contoh umum dari proxy server atau forward proxy adalah jenis yang digunakan di perusahaan dengan tujuan untuk memblokir akses karyawan ke beberapa website atau konten, misalnya media sosial.
Sementara itu, reverse proxy adalah server yang ditempatkan di antara internet dan server web perusahaan. Reserve proxy sendiri menjadi titik masuk seluruh request yang ditujukan ke website perusahaan, yang berarti reserve proxy menyaring request-request tersebut sebelum request yang dikirimkan mencapai website.
Ada beberapa jenis reserve proxy yang sering digunakan di pasaran, seperti varnish, Apache httpd, Nginx, Lighttpd, IIS, HA Proxy, dan sebagainya.
Penggunaan reverse proxy memiliki beberapa keunggulan, seperti anonimitas, keamanan, SSL handshake, pengelolaan tersentralisasi dari beberapa SSL certificate, GZIP kompresor, hingga caching.
Tentang Varnish Cache dan Kelebihannya
Sementara itu, varnish cache sendiri merupakan sebuah cache dari HTTP reverse proxy, dan terkadang disebut juga sebagai front-end accelerator. Pengimplementasian varnish cache sendiri tidak bisa dijalankan sendiri karena membutuhkan web server terpisah, seperti halnya Apache atau NGINX.
Anda bisa menggunakan varnish cache untuk meng-cache baik itu konten dynamic maupun static. Karenanya, varnish cache dapat menjadi solusi efisien untuk meningkatkan bukan hanya kecepatan loading website, tapi juga performa server. Terlebih, developer mengklaim bahwa varnish cache mampu meningkatkan kinerja server hingga 300-1000x, bergantung pada arsitektur server-nya.
Sedangkan kelebihan dari varnish cache sudah jelas seperti yang disinggung sebelumnya, yaitu meningkatkan kecepatan website dan server. Hal ini dikarenakan oleh faktor-faktor berikut ini:
- Cache server lebih cepat dibandingkan server asal ketika memuat objek. Pasalnya, beban kerja cache server tidak seintensif dan tidak sebanyak server asal.
- Cache server memuat seluruh aset yang tidak sering diubah, seperti file JavaScript dan CSS. Hal ini berarti beban pada server asal juga berkurang, sehingga server pun bisa fokus untuk memuat halaman dengan lebih cepat.
- Menurunkan TTFB (Time to First Byte), karena waktu pemrosesan pada backend server database yang lebih rendah.
- Varnish cache dapat digunakan sebagai bagian dari highly available environment untuk menyajikan konten yang sudah di-cache, bahkan jika server web-nya sedang mengalami kendala seperti downtime.
Apabila Anda memiliki website yang berbasis WordPress, Anda bisa memanfaatkan varnish cache dengan mudah. Pasalnya, Hosting Murah IndukWeb sudah include dengan varnish cache di hosting cPanelnya. Tinggal 1x Klik – Langsung Aktif. Tak hanya untuk web / blog WordPress, tapi bisa untuk aplikasi web apapun.

Begitu varnish cache diinstal dan diatur konfigurasinya di server web, Anda sudah siap untuk memerintahkan WordPress agar “berinteraksi” dengan varnish cache, serta menghapus file varnish cache begitu ada perubahan pada konten yang sudah di-cache.
Untuk melakukannya, Anda bisa manfaatkan plugin pada WordPress, karena ada beberapa plugin yang dapat berinteraksi dengan varnish cache. Contohnya WP Rocket, dengan varnish add-on yang sudah termasuk di dalamnya. Tapi perlu diketahui jika menggunakan WP Rocket dan semua fiturnya, maka TTFB websitemu akan rusak atau tambah lambat.
Dengan adanya varnish cache dan kelebihannya yang sudah tersedia di semua paket Hosting Murah IndukWeb, itu menjadi keuntungan untuk Anda. Dengan begitu, tidak perlu lagi pakai plugin cache berbayar mahal-mahal, seperti WP-Rocket dsb., selain boros uang juga boros resouce cpu dan ram hostingmu.